Rabu, 19 Agustus 2009

"Waspada operasi intelijen di lingkungan pendidikan"

Jika kita meninjau kembali, hampir 75% para pelaku bom bunuh diri adalah pemuda-pemuda belia yang memiliki emosi yang masih stabil dan mereka akan menjadi target operasi intelijen untuk melakukan aktivitas teroris di NKRI. Para intelijen menyusup ke instansi pendidikan mulai dari pesantren, sekolah, dan kampus untuk mencari target dan dijadikan kambing hitam sebagai TERORIS. Para intelijen terkadang menyamar sebagai da'i yang nantinya mengajak ke jalan yang benar menurut mereka(para da'i palsu alias intelijen BEJAT). Mereka mengajarkan tentang pemahaman jihad yang salah, mereka mengajarkan da'wah yang salah yang dimana para intelijen mempelajari ideologi kelompok-kelompok sesat dalam islam seperti jama'ah islamiyah, syi'ah, dan lain sebagainya yang menyimpang dari AL-qur'an dan Assunnah dengan pemahaman Salafussholeh. Oleh sebab itu TIM-ISIA.INDONESIA menghimbau kepada masyarakat muslim pada umumnya, dan para pemuda-pemudi muslim khususnya untuk bersungguh-sungguh mempelajari Aqidah(keyakinan) dan Manhaj(metode pemahaman) islam dari Al-Qur'an dan Assunnah dengan manhaj salafussholeh(para sahabat Rasululloh SAW, para tabi'in dan tabi'ut-tabi'in) sehingga kita semua terselamatkan dari berbagai macam fitnah dunia yang fana ini.

Senin, 17 Agustus 2009

Dimanakah Noordin M. TOP?

Sejak peristiwa Teror Bom Bali I menyerang NKRI, sejak itu pula gembong teroris M. Noordin M. Top dicari kemana-mana oleh aparatur NKRI, mulai dari ujung sabang sampai merauke. Padahal M. Noordin M. Top hingga saat ini tidak berada di NKRI, tetapi beliau berada di negara lain, di suatu tempat yang dimana beliau tidak bisa keluar dari tempat tersebut sampai waktu yang ditentukan. Menurut laporan tim kami yang berada di luar negeri, pihak densus 88 tidak akan mampu mencari beliau, dan hanya intelijen CIA dan MOSSAD yang tau keberadaan beliau. Kepada aparatur NKRI, bersatulah demi menyelamatkan NKRI, waspadalah operasi intelijen yang bercokol di dalam tubuh instansi BIN, Densus 88, POLRI, dan TNI. Ingatlah bahwa NKRI sampai kapanpun akan menjadi target dari CIA, MOSSAD, dan konco-konconya untuk kepentingan mereka. Operasi intelijen mereka sudah ada sejak masa soekarno hingga saat ini, hanya saja berbeda konsep dan manuver politik. Mari kita jaga NKRI dari segala macam ancaman, jangan sampai kita mengorbankan rakyat kita demi kepentingan CIA dan MOSSAD. Salam hormat kepada aparatur NKRI dari tim ISIA-INDONESIA.

"WAR ON TERRORISM"

"Sebuah pertanyaan yang tidak pernah terjawab, siapakah OTAK dibalik peristiwa TERORISME di NKRI sejak tahun 2000 silam hingga saat ini. Mungkinkah semua tindakan terorisme yang terjadi di negeri kita tercinta merupakan "PROYEK BESAR" yang diprakarsai oleh mantan pimpinan CIA, George Walker Bush yang telah menggagas proyek ini bersama MOSSAD untuk memerangi kaum muslimin pada umumnya di seluruh dunia?dengan mengkambinghitamkan para MUJHIDIN di seluruh dunia sebagai TERORIS! CIA dan MOSSAD bekerjasama melakukan operasi intelijen di seluruh dunia, khususnya di NKRI sebelum peristiwa 911-2001. Setiap negara memiliki perbedaan operasi intelijen, sebagai contoh NKRI, para intelijen menyusup kedalam pondok pesantren yang mengajarkan pemahan islam yang radikal yang tidak sesuai dengan AL-qur'an dan Assunnah dengan Manhaj salafussholeh(para sahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in). Para intelijen menyusup sebagai murid dan memantau setiap ajaran ponpes tersebut untuk dijadikan sasaran sarang teroris menurut konsep mereka (para intelijen). Mungkinkah anak-anak bangsa NKRI menjadi intelijen asing demi menerima UANG USDOLAR?mungkin saja, bagi mereka yang menjual agama mereka, negara mereka, rakyat mereka, demi sebuah HAWA NAFSU.